Di negara kita, Indonesia, kanker menduduki peringkat paling
besar penyebab kematian, yaitu ke enam. Setiap tahunnya terdapat 100 lebih
kasus penderita kanker baru dari 100.000 penduduk di Indonesia. Nah, salah satu
penyakit kanker yang perlu diwaspadai yaitu kanker ovarium. Kanker ovarium ini
menduduki peringkat ketiga penyakit kanker
tersering pada wanita setelah kanker payudara dan kanker
serviks (leher rahim) di
Indonesia. Adapun beberapa tokoh yang menderita penyakit ini pada akhirnya
meninggal dikarenakan penyakit ini yaitu istri Bapak Habibie, Ibu Ainun dan Ibu
dari artis Holywood terkenal Angelina Jolie.
Kanker ovarium ini kerapkali terlupakan dikarenakan memang
seringkali tidak memberikan gejala di awal-awal dan sampai saat ini belum ada
metode deteksi dini yang mudah dilakukan seperti memeriksa
payudara sendiri atau mamografi pada deteksi dini kanker payudara
atau papsmear atau tes IVA (Inspeksi Asam Asetat) pada deteksi dini kanker
serviks. Diperkirakan, sekitar 70% kasus kanker ovarium baru terdeteksi pada
stadium lanjut (stadium 3 atau 4) karena gejala awalnya tidak khas.
Untuk mendiagnosis kanker ovarium, diperlukan serangkaian
pemeriksaan dimulai dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan rongga panggul,
pemeriksaan penanda kanker CA-125, ultrasonografi (USG) dan biposi jaringan.
Sebagai penyaring kewaspadaan, para wanita diharapkan untuk
tidak meremehkan gejala-gejala ringan yang seringkali muncul dan menetap dalam
waktu lama, karena gejala kanker ovarium pada stadium awal biasanya hanya
berupa gejala-gejala ringan. Gejala kanker ovarium pada wanita yang perlu
diwaspadai adalah:
1. Perasaan kembung yang sering muncul,
menetap dan tidak menghilang dalam waktu lama.
2. Ukuran perut yang bertambah.
3. Cepat merasa kenyang walau hanya
makan sedikit.
4. Sulit makan karena hilang nafsu
makan, mual, dan rasa terbakar di dada.
5. Nyeri perut.
6. Nyeri daerah kewanitaan.
7. Sering buang air kecil dan perubahan
pola buang air besar.
8. Mengalami rasa lelah berlebihan
dan/atau nyeri punggung.
Kewaspadaan para wanita perlu semakin meningkat apabila
terdapat anggota keluarga yang pernah didagnosis kanker payudara dan/atau
kanker ovarium. Pada wanita-wanita yang pernah memiliki riwayat kanker
payudara, kanker rahim, atau kanker usus juga perlu mewaspadai kanker ini
karena risiko terjadi kanker ovarium semakin meningkat. Kejadian kanker ovarium
juga meningkat pada wanita yang berusia di atas 55 tahun, tidak pernah hamil
dan sedang menjalani terapi hormon estrogen saja selama lebih dari 10 tahun.
Untuk wanita-wanita Indonesia, apakah Anda sudah
memperhatikan kesehatan Anda?[](JF)
0 Komentar untuk "Seringkah Anda Nyeri pada Perut Bagian Bawah? Waspada Kanker Ovarium!"